Selasa, Mei 13, 2008

Auditor dan si Putri Kodok

Aku udah pernah cerita gak, kalo auditor itu kerjanya capek? Keluar kota mlulu. Lembur gak keru-keruan. Jam kerja yang OMG, only God knows lah ... Ampun deh ...


Tapi cuma waktu peak season aja sih. Kalo lagi peak season, matehok. Dikejar-kejar deadline. Sabtu juga lembur. Minggu pun (kalo udah gila kerja) masuk. Ah, enggak ding. Separah2nya kerjaan, kalo minggu, tetep jatah libur donk.

Tapi kalo ingat waktu jadi auditor dulu, terutama waktu di CBP, pertama kali disuruh ngerjain WePe alias kertas kerja, hahahaaa, ketakutan sendiri, gak pedean, sibuk bertanya dalam hati: "udah benarnya ini?". Pulang dari CBP pun masih kerja di rumah. Mau tidur pun tak tenang. Kerja keras. Hahahaaa ...

Satu lagi yang susah, ngatur jadwal date ama pacar. Cemana mau ngedate kalo lembur ampe malam, pulang dengan aura lelah amat sangat. Sabtu pun lembur. Minggu yang dimau cuma istirahat. Mana sempat pacaran ... Eh, ini bukan pengalaman pribadi yah. Kita mah, tetap mesra. Hahahhaahaaa ...

Jadi teringat cerita aku. Tentang Auditor yang jumpa Putri Kodok yang bisa ngomong. Jadi gini, suatu hari, sepulang dari kantor klien, si auditor berjalan cepat melintasi tepi sungai, ketika terdengar suara panggilan. Setelah auditor mengamati sekeliling, sambil memastikan semuanya sudah di cross-footing, ternyata suara itu berasal dari seekor kodok. "Hai tunggu," kata si kodok, "Aku sebenarnya putri yang cantik, tapi sedang dikutuk. Tapi kalau kamu menciumku, aku bisa jadi putri lagi. Ciumlah aku!" Dengan hati-hati si auditor memungut si kodok, lalu memasukkannya ke saku jaketnya. Si kodok berteriak, "Hai, ciumlah aku! Kalau aku sudah jadi putri, aku mau jadi pacarmu semalam."

Si auditor cuma tersenyum kecil. "Iya deh, nggak semalam. Seminggu penuh deh!!!" teriak si kodok. Si auditor senyum lebar, mengeluarkan kodok dari saku, mengelus-elusnya, kemudian memasukkan kembali ke saku. Si kodok berteriak putus asa, "Ya deh, aku mau jadi pacar kamu seumur hidup. Tapi cium aku dong. Nanti aku jadi putri yang cantik sekali, yang akan menemani kamu selamanya."

Akhirnya si auditor buka suara juga. "Hey. Tahu nggak. Aku ini auditor. Aku nggak punya waktu buat pacaran. Tapi punya kodok yang bisa bicara, keren juga."

Tidak ada komentar: